INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA TEPAKYANG. PELAYANAN DI DESA TEPAKYANG HARI SENIN s/d KAMIS DIBUKA MULAI PUKUL 07.30 S/D 15.00 WIB HARI JUM'AT DIBUKA PUKUL 07.30 s/d 11.00 WIB

SEJARAH DESA TEPAKYANG

SEJARAH DESA TEPAKYANG

SEJARAH DESA TEPAKYANG

Pasa Jaman dahulu Desa Tepakyang berupa hutan belantara. Suatu ketika datang seorang yang sakti dan bijaksana yang bernama mbah Capati yang berasal dari keraton Yogyakarta, beliau salah seorang keturunan dari Sultan Agung. Mbah Capati datang ke Tepakyang karena adanya suatu peristiwa. Sebelum diberi nama Tepakyang bernama Desa Sumberaji karena terkenal dengan kesaktian dan ilmu Agama yang merata tetapi setelah adanya bekas telapak kaki seorang tokoh pewayangan yang gagah berani pangeran werkudara, mitosnya adalah terdapatnya saluran yang tidak pernah tertutup.

Wilayah Tepakyang dahulu meliputi dari daerah/dukuh Wates, Jetis, Kaum, Kedoya Kebon, Tugu, Tambak dan Karang pencil, dan dahulu sampai sekarang bila ada kematian dikubur di makam Ketos wilayah Tepakyang, dank arena adanya suatu ketertiban dan keadministrasian wilayah dalam pemekaran wilayah sehingga wilayah Tugu dan tambak serta karang pencil menjadi wilayah Desa Sugihwaras.

Sehingga sekarang wilayah Desa Tepakyang hanya menjadi 7 wilayah yaitu Wates, Jetis, Kedoya, Kaum, Kebon Wetan, Kebon Kulon dan Tugu gebang yang berbatasan dengan desa Adiluhur.

      Dari sekelumit sejarah mini tersebut penulis berharap tidak perlu dipersoalkan karena ini hanya sebatas informasi dan tidak ada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter